Rabu, 12 Oktober 2011

Profesionalisme PNS, Sebuah Pilihan di tengah kepastian

“Kekanak – kanakan itu pasti tapi kedewasaan itu pilihan”
Kalimat diatas diucapkan oleh salah seorang teman saya saat kami membicarakan tentang sesuatu beberapa hari yang lalu. Lalu kalimat itu muncul kembali di otak saya mala mini ketika saya ingin memberikan wacana tentang profesionalisme Pegawai Negeri Sipil di Negara kita tercinta
.
“Godaan dan hambatan itu pasti tapi professional itu pilihan”
Dalam dunia PNS atau birokrasi godaan dan hambatan dalam dunia kerja adalah hal yang tidak bisa kita hindari. Godaan dan Hambatan datang dari berbagai sumber, entah itu klien, teman sekantor atau bahkan keluarga kita tercinta. Menjadi seorang yang professional tidak terbatas hanya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan benar. Menjadi professional berarti bekerja dengan integritas.

Sebuah survey yang dilakukan oleh Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), seorang yang akan mengurus perijinan harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar 60,62% dari biaya resmi yang seharusnya ditanggung. Hasil survey seperti ini seharusnya menjadi cambuk bagi kita semua betapa pentingnya perbaikan kinerja yang harus dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil.

Menjadi professional, salah satu peningkatan kinerja yang harus dilakukan oleh semua Pegawai Negeri Sipil di Indonesia. Saya mendefinisikan professional dengan bekerja dengan penuh integritas tand bersungguh – sungguh. Dan integritas menurut Pak Tri Ratna Taufiqurahman berarti satunya perkataan, perbuatan, dan pikiran. Sehingga PNS yang professional berarti PNS yang tindakan, perbuatan, dan pikirannya satu dan bersunguh – sungguh dalam bekerja. Menjadi seorang professional di dunia PNS bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Isu tentang lingkungan kerja PNS yang sarat akan godaan dan sogokan baik dari dalam maupun dari luar sudah menjadi rahasia umum. Menempatkan diri pada lingkungan yang seperti itu menjadi serba salah dan serba sulit, namun lingkungan dan system yang seperti bukan menjadi alasan bagi kita untuk melakukan pembenaran terhadap apa yang mereka lakukan.

Membuat perubahan dari diri sendiri merupakan awal yang baik dalam menjadi professional. Salah satu hal yang paling mudah dan paling tepat yang dilakukan adalah menjadi orang dan pribadi yang tepat waktu dan budaya malu. Ketepatan waktu merupakan masalah paling simple, namun menjadi masalah yang paling sulit diatasi jadi memulai menjadi tepat waktu berarti mencoba untuk melangkah lebih maju dari yang lain. Begitu juga dengan budaya malu, budaya timur ini mulai ditinggalkan disegala aspek kehidupan, padahal malu adalah alat control dalam diri manusia yang paling efektif dan efesien.

Perubahan dalam diri yang kita lakukan jika dilakukan juga oleh orang – orang yang sama seperti kita lama kelamaan akan merubah system yang menjadi pemebenaran beberapa orang untuk mengikuti kesalahan yang dilakukan oleh system. Setelah system menjadi benar dan professional kinerja seseorang dalam system tersebut akan terjaga tetap professional dan professional bukan lagi menjadi sebuah ilihan namun menjadi sebuah kewajiban.

Profesionalisme PNS juga harus menjadi salah satu agenda yang harus diprioritaskan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN). Kontrak kinerja harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kinerja seorang pegawai negeri sipil. Kenaikan pangkat juga seharusnya diperketat dan dievaluasi berdasarkan kontrak kinerja yang telah dilakukan, bukan menjadi sesuatu yang seakan – akan given dan menjadi hak seorang pegawai.

Profesionalitas suatu saat nanti saat kita secara pribadi menjadi professional akan menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban, bukan lagi menjadi sebuah pilihan yang bisa kita hindari.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


english school melbourne